Monday, May 11, 2015

Luas Permukaan Bangun Ruang

1. Balok dan Kubus

Luas permukaan bangun ruang adalah jumlah luas seluruh permukaan atau bidang sisinya


Gambar di atas menunjukkan gambar prisma tegak siku-siku atau balok, sisi balok berbentuk persegi panjang. Jika rusuknya mempunyai ukuran panjang p, lebar l dan tinggi t, maka luas permukaan balok L=2(p.l)+2(l.t)+2(p.t).

Gambar di atas menunjukkan bentuk khusus balok yaitu kubus. Sisi kubus berbentuk bujur sangkar. Jika panjang rusuk s, sedang kubus mempunyai 6 daerah bujur sangkar yang kongruen, maka luas seluruh permukaan kubus L = 6 (s2).

2. Prisma

a. b.

c.
Gambar (a), (b), (c) adalah prisma tegak karena sisi atas dan alasnya tegak lurus dengan rusuk-rusuk tengahnya. Pada prisma sisi tegaknya berbentuk persegi panjang.

Rumus Luas daerah permukaan prisma

= luas atas + luas alas + jumlah luas dari sisi sisi yang lain.

3. Tabung

Luas bidang lengkung tabung

L =

Luas seluruh permukaan tabung:

L = Luas bidang alas + luas bidang atas + luas bidang lengkung tabung

Artikel lainnya:

Friday, May 8, 2015

Pengembangan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD

Isu-isu inovatif yang dibicarakan dalam Pengembangan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar meliputi :
a.       Perencanaan Pembelajaran
Pedoman utama seorang guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran adalah kurikulum. Terdapat suatu kondisi sekolah yang tidak sama, maka dalam pengembangan kurikulum tidaklah sama, sehingga disesuaikan dengan kondisi sekolah masing-masing.
Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia mengharuskan peserta didik menguasai 4 aspek kemampuan berbahasa sekaligus yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Banyak cara yang dapat dilakukan sekolah atau guru untuk melaksanakan pembelajaran tersebut.
b.      Pelaksanaan pembelajaran
1.      Membaca dan Menulis Permulaan
Tidak sedikit guru kelas 1 SD mengalami kesulitan dalam pembelajaran membca dan menulis  permulaan. Pada masa lalu dikenal berbagai cara atau metode MMP, seperti eja, SAS, dll.
Penerapan metode pembelajaran CTL ( Contextual Teaching and Learning) dalam dengan memanfaatkan kartu suku kata sebagai media pembelajaran bisa menjadi cara efektif yang dapat diterapkan di lingkungan sekolah yang latar belakang siswanya beragam. Kartu-kartu ini mudah dibut dan digunakan. Guru juga dapat memodifikasi dengan berbagai warna maupun bentuk agar menarik minat peserta didik sekaligus memotivasinya dalam belajar.
2.       Evaluasi

Evaluasi dalam pelaksanaan pembelajaran sangat diperlukan guna untuk mengetahui perkembangan kemampuan siswa serta untuk menentukan pembelajaran selanjutnya. Selama proses pembelajaran berlangsung guru selalu mengamati kemajuan belajar siswa dan di akhir pembeljaran melakukan penilaian dengan teknik tes maupun non tes.  Hasil pengamatan, tes serta non tes dianalisis untuk menentukan pembelajaran selanjutnya. Apabila hasil pembelajaran sebagian kecil siswa yang kurang atau tidak memenuhi KKM maka dilakukan remedial, sedangkan apabila sebagian besar berhasil, maka dilakukan pengayaan. 

Artikel lainnya:

Analisis artikel konseptual

Artikel konseptual dalam panduan karya ilmiah didefinisikan sebagi suatu karya ilmiah yang dihasilkan oleh penulisnya melalui proses pemikiran yang mendalam terhadap suatu gejala yang muncul di dalam ranah ilmu tertentu.
Artikel konseptual merupakan hasil pemikiran penulis mengenai sesuatu hal berbentuk konsep yang biasanya membahas kembali teori yang sudah ada sebagai sumber data.
Adapun sistematika penulisan artikel konseptual sebagai berikut:
1.      Judul
Judul artikel konseptual harus mengandung masalah yang akan dibahas dengan tepat, jelas dan harus memliki daya tarik pembaca. Judul artikel konseptual bersifat provokatif, hal ini bertujuan untuk merangsang pembaca untuk membaca artikel yang bersangkutan.
2.      Nama penulis
Nama penulis artikel ditulis tanpa disertai gelar akademik atau gelar profesional yang lain. Untuk gelar kebangsawanan atau keagamaan boleh disertakan. Jika penulis lebih dari dua orang, yang dicantumkan adalah nama penulis yang pertama saja kemudian ditambahi dkk. Nama penulis kedua boleh dituliskan dicatatan kaki jika memungkinkan.
3.      Abstrak
Abstrak artikel konseptual adalah ringkasan dari isi artikel yang dituangkan secara padat, bukan berupa komentar atau kata-kata pembuka dari penulis. Ketentuan untuk menulis abstrak yatu dengan spasi tunggal, tiap paragraf berisi 50 sampai dengan 75 kata.
4.      Pendahuluan
Bagian ini menguraikan hal-hal yang dapat menarik perhatian pembaca dan memberikan acuan (konteks) bagi permasalahan yang akan dibahas, misalnya dengan menampilkan hal-hal yang kontroversial dalam pembahasan permasalahan terkait dalam artikel-artikel atau naskah-naskah yang telah dipublikasikan. Bagian pendahuluan ini diakhiri dengan rumusan singkat tentang hal-hal pokok yang akan dibahas dan tujuan pembahasan.
5.      Inti artikel
Bagian inti isinya bermacam-macam, dapat berupa kupasan, argumentasi, analisis komparasi, keputusan dan sikap penulis terhadap permasalahan tersebut. Banyaknya sub bagian tergantung kepada kecukupan kebutuhan penulis untuk menyampaikan pendapatnya.
6.      Penutup atau simpulan
Penutup berisi simpulan atau ringkasan mengenai masalah yang telah dibahas.
7.      Daftar rujukan
Hanya buku yang dirujuk atau tercantum dalam kutipan.

Artikel lainnya:

Wednesday, May 6, 2015

Peralatan dapur dari bahan kayu

Peralatan atau furnitur dari kayu sangat unik sekali. ini akan memberikan sesuatu yang berbeda pada rumah anda. Hal ini dipilih sebagai bahan terbaik untuk furnitur karena memiliki kinerja serbaguna dan berlangsung lebih lama dari jenis lain dari kayu. Butir padat ek membuatnya bahan terbaik untuk furnitur karena akan bertahan banyak hal terutama bila digunakan sebagai meja ek dapur.

Fitur yang paling dicintai dari meja kayu ek dapur adalah bahwa hal itu dapat dipasang ke setiap gaya dapur. Apakah dapur Anda kontemporer atau pedesaan bergaya, kayu oak akan membuat meja dapur yang baik dengan bentuk yang sesuai dan noda finish. Ada banyak jenis oak yang memiliki butir yang berbeda dalam melihat alam sehingga dapat memberikan dapur Anda tidak hanya terlihat dari bentuk tetapi juga tekstur otentik dari kayu oak.
Meja kayu ek dapur untuk dapur pedesaan dapat menggunakan oak harimau yang memiliki pola bergaris pada gandum alami atau oak pippy yang memiliki pola seperti cakar kucing. Anda juga dapat memeriksa oak putih Amerika yang memiliki pola melingkar dari biji-bijian yang juga bisa menjadi alternatif atau oak bahan meja. Tampilan eksotis dari kayu ek akan memberikan dapur bergaya pedesaan tampilan yang indah bahkan ketika itu hanya diwarnai dengan selesai alami dan jelas dan segel. Bentuk feses atau kursi yang sesuai dengan meja kayu ek makan juga akan menambah tampilan pedesaan yang indah ke dapur.
Ditempatkan di dapur, meja dapur oak akan sebagian besar kontak dengan air, itu sebabnya penyegelan dengan air penyegelan bukti akan membantu dalam membuat bertahan lebih lama. Selain itu proses penyegelan, meja dapur kayu ek dan kursi hanya akan perlu dibersihkan dua kali seminggu dengan debu biasa dan kain basah untuk bagian kotor dari meja.

Tuesday, May 5, 2015

Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah salah satu jenis penelitian yang berorientasi pada tindakan kelas. Penelitian ini biasa dilakukan oleh guru bertujuan untuk memecahkan masalah yang terdapat di pembelajaran di dalam kelas.

Hal yang harus dilakukan dalam melakukan penelitian ini adalah mengidentifikasi masalah. Identifikasi Masalah dalam PTK yaitu berupa mengumpulkan masalah - masalah yang terdapat di kelas.

Contoh mengidentifikasi masalah dalam penelitian tindakan kelas :

Masalah-masalah yang dihadapi ketika melaksanakan kegiatan belajar-mengajar di kelas I SD Kalibening :

a. 51,4 % (18 dari 35 siswa) siswa kelas I A mengalami ketidaktuntasan dalam pembelajaran Matematika. Hal ini dilihat dari rata-rata nilai ulangan harian dalam materi bilangan.

b. 40 % (14 dari 35) siswa kelas I A kurang lancar dalam membaca kata atau kalimat sederhana.

c. Rendahnya tingkat pemahaman siswa dilihat dari nilai soal latihan pada pelajaran IPA tentang makanan sehat dan makanan tidak sehat dalam tema Aku dan Keluarga. Hal tersebut terjadi pada 13 dari 35 siswa atau 37 % siswa kelas I A.

d. Pada pembelajaran IPS, ada 7 siswa atau 20 % siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM. Hal ini dilihat dari nilai ulangan harian IPS mengenai identifikasi diri pada tema Aku dan Keluarga.

Munculkan jumlah siswa, dala contoh jumlah siswa dalam kelas sebanyak 35 siswa.

Artikel lainnya:

Identifikasi Masalah dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Mengidentifikasi masalah dalam penelitian kelas seperti halnya kita menemukan masalah kemudian menentukan solusi untuk memecahkan maslah tersebut.

Berikut adalah langkah mengidentifikasi masalah dalam penelitian tindakan kelas.

1. Kemukakanlah masalah-masalah yang dihadapi ketika melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Masalah yang berkaitan dengan penggunaan media, strategi, model, sistem penilaian, implementasi kurikulum dan sebagainya.

2. Analisis masalah. Setelah menemukan masalah dalam kegiatan belajar mengajar langkah selanjutnya adalah menganalisis masalah-masalah tersebut. Ada dua langkah dalam langkah ini yaitu

a. Pilih salah satu masalah yang menurut anda paling mendesak/urgent untuk segera diatasi.

b. Berikan alasan mengapa masalah tersebut penting untuk segera dicarikan pemecahannya.

3. Menetapkan akar penyebab masalah

Setelah menentukan satu masalah melalui kegiatan analisis masalah. Ungkapkan penyebab masalah tersebut terjadi, dari sisi guru, siswa, kegiatan belajar mengajar sampai pada fasilitas pembelajaran.

4. Solusi pemecahan masalah.

Masalah yang telah ditetapkan tersebut kemudian dicari solusi penyebabnya. Dalam langkah ini peneliti menentukan solusi untuk mengatasi masalah tersebut.

5. Formulasi hipotesis tindakan

Setelah menemukan solusi pemecahan masalah, kemudian langkah selanjutnya adalah merancang (memformulasikan) tindakan. Berikut contoh perencanaan hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan kelas (PTK).

a. Membuat perencanaan pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran slide and slide

b. Merancang dan mengembangkan skenario pembelajaran sesuai perencanaan.

c. Membuat RPP sesuai skenario pembelajaran yang ada.

d. Menyiapkan sumber belajar dan media pembelajaran.

e. Membuat alat pengumpul data seperti lembar observasi, angket, wawancara dan lain sebagainya.

6. Langkah terakhir adalah menentukan judul penelitian (PTK) tersebut.

Artikel lainnya: