Isu-isu inovatif yang dibicarakan dalam Pengembangan
Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar meliputi :
a. Perencanaan
Pembelajaran
Pedoman utama seorang guru dalam
merancang dan melaksanakan pembelajaran adalah kurikulum. Terdapat suatu
kondisi sekolah yang tidak sama, maka dalam pengembangan kurikulum tidaklah
sama, sehingga disesuaikan dengan kondisi sekolah masing-masing.
Dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia mengharuskan peserta didik menguasai 4 aspek kemampuan berbahasa
sekaligus yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Banyak cara yang
dapat dilakukan sekolah atau guru untuk melaksanakan pembelajaran tersebut.
b. Pelaksanaan
pembelajaran
1. Membaca
dan Menulis Permulaan
Tidak sedikit guru kelas 1 SD
mengalami kesulitan dalam pembelajaran membca dan menulis permulaan. Pada masa lalu dikenal berbagai
cara atau metode MMP, seperti eja, SAS, dll.
Penerapan metode pembelajaran CTL (
Contextual Teaching and Learning) dalam
dengan memanfaatkan kartu suku kata sebagai media pembelajaran bisa menjadi
cara efektif yang dapat diterapkan di lingkungan sekolah yang latar belakang
siswanya beragam. Kartu-kartu ini mudah dibut dan digunakan. Guru juga dapat
memodifikasi dengan berbagai warna maupun bentuk agar menarik minat peserta
didik sekaligus memotivasinya dalam belajar.
2. Evaluasi
Evaluasi dalam pelaksanaan
pembelajaran sangat diperlukan guna untuk mengetahui perkembangan kemampuan
siswa serta untuk menentukan pembelajaran selanjutnya. Selama proses
pembelajaran berlangsung guru selalu mengamati kemajuan belajar siswa dan di
akhir pembeljaran melakukan penilaian dengan teknik tes maupun non tes. Hasil pengamatan, tes serta non tes dianalisis untuk menentukan
pembelajaran selanjutnya. Apabila hasil pembelajaran sebagian kecil siswa yang
kurang atau tidak memenuhi KKM maka dilakukan remedial, sedangkan apabila
sebagian besar berhasil, maka dilakukan pengayaan.
No comments:
Post a Comment